Bertani Cabay
blog ini diharapkan bisa menjadi sarana bertukar pikiran mengenai permasalah pertanian
Senin, 14 Mei 2012
Minggu, 06 Mei 2012
Selasa, 01 Mei 2012
Pembelahan Mulsa pada Cabay Kopay
Pembelahan
Mulsa Plastik Pada Pemupukan Susulan Untuk Memperpanjang Umur dan Meningkatkan
Produksi Budidaya Cabai Kopai
Proyek Mahasiswa
Wirausaha (PMW)
Rencana Bisnis
PROGRAM
STUDI MANAJEMEN PRODUKSI PERTANIAN D IV
JURUSAN
BUDIDAYA TANAMAN PANGAN
POLITEKNIK
PERTANIAN UNIVERSITAS ANDALAS
PAYAKUMBUH
2011
I.
Judul Program : Pembelahan Mulsa Plastik Pada
Pemupukan Susulan Untuk
Memperpanjang
Umur dan Meningkatkan Produksi Budidaya Cabai Kopai
II.
Identitas Mahasiswa PMW :
Nama : Kurnia Akta Yudha
No. BP :
0811113008
Program Studi :
Manajemen Produksi pertanian
III. Jenis Bisnis : Budidaya Cabai Kopai
IV. Produk :
Jenis
bisnis yang akan saya lakukan adalah membuka usaha pertanian dibidang
Hortikultura yaitu budidaya cabai Kopai dengan menggunakan metode pembelahan
plastik mulsa untuk memaksimalkan pendistribusian pupuk dalam rangka
memperpanjang umur tanaman dan memaksimalkan hasil produksi. HPP dari setiap
batang cabai kopai adalah sekitar Rp. 4.000,- dengan asumsi setiap batang cabai
menghasilkan 1 kg cabai selama masa produksinya. Sedangkan harga minimal cabe
dipasaran yang kami patok adalah Rp. 10.000,- budidaya cabai ini akan kami
lakukan dengan bekerja sama dengan beberapa orang petani didaerah, petani
tersebut adalah bapak Adrimal, bapak Can, dan bapak edi, dengan mekanisme
pembagian hasil. Berdasarkan analisis sederhana yang kami lakukan maka kelas
kesesuaian lahannya adalah S1 dan S2, dengan faktor penghambat adalah
ketersediaan air dan solusinya adalah dengan menggunakan sumur bor. Luas lahan yang kami rencanakan adalah
sekitar 5000 m2 untuk menanam cabai sebanyak 8000 batang.
V.
Latar
Belakang
Cabai merupakan salah satu jenis
tanaman yang memiliki daya adaptasi tinggi, sehinggga lokasi penanaman tersebar
luas di berbagai daerah. Nilai komersial cabai cendrung semangkin meningkat dan
dapat memberikan insentif bagi petani dalam membudidayakannya. Sejalan dengan
kebutuhan manusia dan teknologi yang semakin berkembang, pada zaman sekarang
pemanfaatan cabai lebih luas lagi menjadi bahan industri.
Cabai kopay merupakan komoditi
unggul baru yang ditemukan oleh Syahrul Yondri di desa Koto Panjang Lampasi,
Kec. Payakumbuh Utara, Kotamadya Payakumbuh, Propinsi Sumatera Barat. Cabai
kopay memiliki ukuran panjang yang melebihi dari panjang cabai biasa, yang
panjangnya 33 – 40 cm, hal ini merupakan hasil ploidisasi dari cabai biasa yang
mengakibatkan jumlah kromosom meningkat. Keunggulan cabai kopay dari cabai biasa yaitu cabai kopay berukuran
lebih panjang jadi lebih berat, harganya lebih tinggi, dan lebih tahan terhadap
suhu ruang.Harga cabai kopay di pasaran lebih mahal dari cabai biasa. Saat ini
harga cabai biasa sekitar Rp. 10.000 per kilo gram. Sedangkan harga cabai kopay
sekitar Rp. 12.000 pr kilo gram.
Cabai
termasuk komoditi yang hemat lahan,karena untuk peningkatan produksinya lebih
mengutamakan perbaikan teknologi
budidaya. Pada umumnya sistem budidaya cabai disentra-sentra produksi cabai
masih menggunakan benih lokal dan populasi tanaman tinggi. Populasi yang sangat
rapat dapat mengakibatkan penangkapan sinar matahari setiap tanaman berkurang
dan kelembaban udara di sekitar kebun menjadi tinggi. Kelembaban yang tinggi
sering kali dapat meningkatkan serangan hama dan penyakit. Perbaikan kultur
teknik budidaya cabai secara intensif dapat meningkatkan produksi maupun
kualitas , di antaranya dengan menggunakan plastik mulsa perak.
Pada saat ini berdasarkan perkiraan dan analisis kami
maka sangat cocok untuk menanam. Saat
ini harga cabai sedang mengalami penurunan yang drastis dan apabila kita
melakukan penanaman pada saat ini maka diperkirakan pada 4 bulan kedepan harga
cabai sudah mengalami kenaikan. Kami
memprediksi harga cabai naik untuk 4 bulan kedepan karna beberapa faktor, yaitu
:
1.
Faktor
psikologis
Harga
cabai saat ini sedang mengalami penurunan yang sanggat drastis dari harga Rp.
60.000 / kg pada beberapa bulan yang lalu dan sekarang turun menjadi Rp. 7000
/kg, sehingga membuat para petani cabai jera untuk melakukan produksi. Kami merasa ini merupakan suatu waktu yang
tepat untuk melakukan budidaya, karena dengan tidak banyaknya petani cabai yang
memproduksi cabai maka kemungkinan besar akan terjadi kelangkaan cabai pada 4
bulan yang akan datang.
2.
Faktor waktu
Sebagian
besar petani tidak melakukan produksi cabai pada bulan Ramadhan, ini
dikarenakan untuk melakukan budidaya cabai dibutuhkan tenaga dan waktu yang
ekstra dalam pengelolaannya, ini membuat kebanyakan petani tidak memproduksi
cabai pada bulan ramadhan karna faktor fisik yang tidak memungkinkan.
3.
Serangan hama
dan penyakit
Serangan
hama dan penyakit merupakan sesuatu yang paling ditakuti dalam budidaya cabai,
penyakit yang paling ditakuti oleh petani cabai adalah penyakit keriting virus
yang sampai saat ini belum ada obatnya. Sebenarnya penyakit ini tidak perlu
ditakuti karna pada dasarnya virus tidak membunuh tanaman dan untuk
mempertahankan hasil yang maksimal kita bisa menerapkan beberapa jenis
teknologi seprti : pemupukan terus menerus, pembelahan plastik mulsa, dll. Kebanyakan dari petani tidak mengetahui
teknologi-teknologi tersebut sehingga mereka memilih untuk tidak memproduksi.
Berdasarkan alasan-alasan tersebut diatas maka kami
berkeyakinan bahwa kegiatan bisnis yang akan kami lakukan memiliki prospek yang
cukup cerah untuk mendapatkan hasil yang maksimal.
VI. Calon Pelanggan
Calon pelanggan yaitu distributor yang ada di
Kabupaten Lima Puluh Kota, Produksi cabai dijual langsung kepada distributor cabai
yang terdapat didaerah mungka, nama distributor tersebut adalah bapak Ican dan
beliau bersedia menampung produksi cabai kami untuk dipasarkan ke daerah luar
sumbar, seperti: Pekanbaru, Kurinci, dan Batam.
VII. Cara Menjual :
Cabai kopai yang dihasilkan dari Usaha ini
dijual langsung pada pedagang pengumpul atau distributor dengan harga minimal
yang kami patok Rp.10.000/Kg, dengan cara distributor tersebut langsung
menjemput ke lokasi, yang terlebih dahulu mahasiswa memberikan contoh cabai
kepada distributor yang ada di Mungka.
Diagram Strategi Pemasaran :
Produsen
Distributor
Konsumen
Pembelahan
Mulsa Plastik Pada Pemupukan Susulan Untuk Memperpanjang Umur dan Meningkatkan
Produksi Budidaya Cabai Kopai
Nama Mahasiswa : Kurnia Akta Yudha
No BP : 0811113008
Program Studi
: Manajemen Produksi pertanian
Tanjung
Pati, 17 Juni 2011
Menyetujui
Dosen
Pembimbing/P.A Mahasiswa
Pengusul
( Neni Trimedona S.Si, M.Si) (
Kurnia Akta Yudha)
NIP.
197209102000032001
BP. 0811113008
Mengetahui
Ketua Program Studi Manajemen Produksi Pertanian
(Roni Afrizal,
SE. M.Si)
NIP. 197704012002121003
Rekapitulasi
Nilai
Mata Ajaran Enterpreneurship dan QMS
Mata Ajaran Enterpreneurship dan QMS
Nama :
Kurnia Akta Yudha
No. BP :
0811113008
Program Studi :
Manajemen Produksi pertanian
Judul PMW : Pembelahan
Mulsa Plastik Pada Pemupukan Susulan Untuk Memperpanjang Umur dan Meningkatkan
Produksi Budidaya Cabai Kopai
No
|
Mata Kuliah
|
Nilai Semester
|
||
III
|
IV
|
V
|
||
1
|
Quality Managemen System
|
B
|
A
|
B
|
2
|
Enterpreneurship
|
A
|
B
|
B
|
|
|
|
|
|
Tanjung
pati, 17 Juni 2011
Menyetujui
Dosen
pembimbing/P.A Mahasiswa
Pengusul
(Neni trimedona, S.Si, M.Si) (Kurnia
Akta Yudha)
NIP.
197209102000032001
BP. 0811113008
Mengetahui
Ketua Program Studi Manajemen Produksi Pertanian
(Roni Afrizal,
SE. M.Si)
NIP. 197704012002121003
Langganan:
Postingan (Atom)