Selasa, 01 Mei 2012

Pembelahan Mulsa pada Cabay Kopay

Pembelahan Mulsa Plastik Pada Pemupukan Susulan Untuk Memperpanjang Umur dan Meningkatkan Produksi Budidaya Cabai Kopai


Proyek Mahasiswa Wirausaha (PMW)


Rencana Bisnis


POLI






PROGRAM STUDI MANAJEMEN PRODUKSI PERTANIAN D IV
JURUSAN BUDIDAYA TANAMAN  PANGAN
POLITEKNIK PERTANIAN UNIVERSITAS ANDALAS
PAYAKUMBUH
2011


I.                   Judul Program : Pembelahan Mulsa Plastik Pada Pemupukan Susulan Untuk
 Memperpanjang Umur dan Meningkatkan Produksi Budidaya Cabai Kopai
II.                Identitas Mahasiswa PMW :
                  Nama                     : Kurnia Akta Yudha
No. BP                  : 0811113008
Program Studi       : Manajemen Produksi pertanian
III.      Jenis Bisnis : Budidaya Cabai Kopai
IV.      Produk :
            Jenis bisnis yang akan saya lakukan adalah membuka usaha pertanian dibidang Hortikultura yaitu budidaya cabai Kopai dengan menggunakan metode pembelahan plastik mulsa untuk memaksimalkan pendistribusian pupuk dalam rangka memperpanjang umur tanaman dan memaksimalkan hasil produksi. HPP dari setiap batang cabai kopai adalah sekitar Rp. 4.000,- dengan asumsi setiap batang cabai menghasilkan 1 kg cabai selama masa produksinya. Sedangkan harga minimal cabe dipasaran yang kami patok adalah Rp. 10.000,- budidaya cabai ini akan kami lakukan dengan bekerja sama dengan beberapa orang petani didaerah, petani tersebut adalah bapak Adrimal, bapak Can, dan bapak edi, dengan mekanisme pembagian hasil. Berdasarkan analisis sederhana yang kami lakukan maka kelas kesesuaian lahannya adalah S1 dan S2, dengan faktor penghambat adalah ketersediaan air dan solusinya adalah dengan menggunakan sumur bor.  Luas lahan yang kami rencanakan adalah sekitar 5000 m2 untuk menanam cabai sebanyak 8000 batang.
V.         Latar Belakang
            Cabai merupakan salah satu jenis tanaman yang memiliki daya adaptasi tinggi, sehinggga lokasi penanaman tersebar luas di berbagai daerah. Nilai komersial cabai cendrung semangkin meningkat dan dapat memberikan insentif bagi petani dalam membudidayakannya. Sejalan dengan kebutuhan manusia dan teknologi yang semakin berkembang, pada zaman sekarang pemanfaatan cabai lebih luas lagi menjadi bahan industri.
            Cabai kopay merupakan komoditi unggul baru yang ditemukan oleh Syahrul Yondri di desa Koto Panjang Lampasi, Kec. Payakumbuh Utara, Kotamadya Payakumbuh, Propinsi Sumatera Barat. Cabai kopay memiliki ukuran panjang yang melebihi dari panjang cabai biasa, yang panjangnya 33 – 40 cm, hal ini merupakan hasil ploidisasi dari cabai biasa yang mengakibatkan jumlah kromosom meningkat. Keunggulan cabai kopay  dari cabai biasa yaitu cabai kopay berukuran lebih panjang jadi lebih berat, harganya lebih tinggi, dan lebih tahan terhadap suhu ruang.Harga cabai kopay di pasaran lebih mahal dari cabai biasa. Saat ini harga cabai biasa sekitar Rp. 10.000 per kilo gram. Sedangkan harga cabai kopay sekitar Rp. 12.000 pr kilo gram.  
Cabai termasuk komoditi yang hemat lahan,karena untuk peningkatan produksinya lebih mengutamakan  perbaikan teknologi budidaya. Pada umumnya sistem budidaya cabai disentra-sentra produksi cabai masih menggunakan benih lokal dan populasi tanaman tinggi. Populasi yang sangat rapat dapat mengakibatkan penangkapan sinar matahari setiap tanaman berkurang dan kelembaban udara di sekitar kebun menjadi tinggi. Kelembaban yang tinggi sering kali dapat meningkatkan serangan hama dan penyakit. Perbaikan kultur teknik budidaya cabai secara intensif dapat meningkatkan produksi maupun kualitas , di antaranya dengan menggunakan plastik mulsa perak.
Pada saat ini berdasarkan perkiraan dan analisis kami maka sangat cocok untuk menanam.  Saat ini harga cabai sedang mengalami penurunan yang drastis dan apabila kita melakukan penanaman pada saat ini maka diperkirakan pada 4 bulan kedepan harga cabai sudah mengalami kenaikan.  Kami memprediksi harga cabai naik untuk 4 bulan kedepan karna beberapa faktor, yaitu :
1.      Faktor psikologis
Harga cabai saat ini sedang mengalami penurunan yang sanggat drastis dari harga Rp. 60.000 / kg pada beberapa bulan yang lalu dan sekarang turun menjadi Rp. 7000 /kg, sehingga membuat para petani cabai jera untuk melakukan produksi.  Kami merasa ini merupakan suatu waktu yang tepat untuk melakukan budidaya, karena dengan tidak banyaknya petani cabai yang memproduksi cabai maka kemungkinan besar akan terjadi kelangkaan cabai pada 4 bulan yang akan datang.
2.      Faktor waktu
Sebagian besar petani tidak melakukan produksi cabai pada bulan Ramadhan, ini dikarenakan untuk melakukan budidaya cabai dibutuhkan tenaga dan waktu yang ekstra dalam pengelolaannya, ini membuat kebanyakan petani tidak memproduksi cabai pada bulan ramadhan karna faktor fisik yang tidak memungkinkan.

3.      Serangan hama dan penyakit
Serangan hama dan penyakit merupakan sesuatu yang paling ditakuti dalam budidaya cabai, penyakit yang paling ditakuti oleh petani cabai adalah penyakit keriting virus yang sampai saat ini belum ada obatnya. Sebenarnya penyakit ini tidak perlu ditakuti karna pada dasarnya virus tidak membunuh tanaman dan untuk mempertahankan hasil yang maksimal kita bisa menerapkan beberapa jenis teknologi seprti : pemupukan terus menerus, pembelahan plastik mulsa, dll.  Kebanyakan dari petani tidak mengetahui teknologi-teknologi tersebut sehingga mereka memilih untuk tidak memproduksi.
Berdasarkan alasan-alasan tersebut diatas maka kami berkeyakinan bahwa kegiatan bisnis yang akan kami lakukan memiliki prospek yang cukup cerah untuk mendapatkan hasil yang maksimal.
VI.       Calon Pelanggan
Calon pelanggan yaitu distributor yang ada di Kabupaten Lima Puluh Kota, Produksi cabai dijual langsung kepada distributor cabai yang terdapat didaerah mungka, nama distributor tersebut adalah bapak Ican dan beliau bersedia menampung produksi cabai kami untuk dipasarkan ke daerah luar sumbar, seperti: Pekanbaru, Kurinci, dan Batam.
VII.       Cara Menjual :
Cabai kopai yang dihasilkan dari Usaha ini dijual langsung pada pedagang pengumpul atau distributor dengan harga minimal yang kami patok Rp.10.000/Kg, dengan cara distributor tersebut langsung menjemput ke lokasi, yang terlebih dahulu mahasiswa memberikan contoh cabai kepada distributor yang ada di Mungka.
Diagram Strategi Pemasaran :
                                                          Produsen
                                                    Distributor


                                                         Konsumen




Pembelahan Mulsa Plastik Pada Pemupukan Susulan Untuk Memperpanjang Umur dan Meningkatkan Produksi Budidaya Cabai Kopai
Nama Mahasiswa : Kurnia Akta Yudha
No BP                    : 0811113008
Program Studi     : Manajemen Produksi pertanian
                                                                                                   Tanjung Pati, 17 Juni 2011

Menyetujui
Dosen Pembimbing/P.A                                                                      Mahasiswa Pengusul


( Neni Trimedona S.Si, M.Si)                                                         ( Kurnia Akta Yudha)
  NIP. 197209102000032001                                                                BP. 0811113008
                           

Mengetahui
Ketua Program Studi Manajemen Produksi Pertanian



(Roni Afrizal, SE.  M.Si)
NIP. 197704012002121003







Rekapitulasi Nilai
Mata Ajaran Enterpreneurship dan QMS
Nama              : Kurnia Akta Yudha
No. BP            : 0811113008
Program Studi : Manajemen Produksi pertanian
Judul PMW       : Pembelahan Mulsa Plastik Pada Pemupukan Susulan Untuk Memperpanjang Umur dan Meningkatkan Produksi Budidaya Cabai Kopai

No
Mata Kuliah
Nilai Semester
III
IV
V
1
Quality Managemen System
B
A
B
2
Enterpreneurship
A
B
B






                                                                                                            Tanjung pati, 17 Juni 2011
Menyetujui
Dosen pembimbing/P.A                                                                      Mahasiswa Pengusul


(Neni trimedona, S.Si, M.Si)                                                 (Kurnia Akta Yudha)
 NIP. 197209102000032001                                                                 BP. 0811113008

Mengetahui
Ketua Program Studi Manajemen Produksi Pertanian


(Roni Afrizal, SE.  M.Si)
NIP. 197704012002121003


Tidak ada komentar:

Posting Komentar